Sabtu, 14 Juli 2012

KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT



Untuk mempertahankan kesehatan dibutuhkan keseimbangan cairan, elektrolit dan asam basa di dalam tubuh. Keseimbangan  ini dipertahankan oleh asupan, distribusi dan haluaran air dan elektrolit melalui pengaturan dalam tubuh.

DISTRIBUSI CAIRAN TUBUH

Cairan tubuh didistribusikan antara dua kompartemen cairan utama yaitu :
1. Cairan  intraseluler
2. Cairan ekstraseluler

CAIRAN INTRASELULER ( CIS )
  • Adalah cairan yang terkandung dalam sel
  • Pada orang dewasa  kira – kira 2/3 dari cairan tubuh
  • Pada bayi ½ dari cairan tubuh

CAIRAN EKSTRASELULER ( CES )
  • Adalah cairan di luar sel
  • Ukuran relative menurun dengan peningkatan usia
  • Terdiri dari :

1. Cairan interstitial ( CIT )
Merupakan cairan di sekitar sel. Pada orang dewasa sama dengan kira – kira 8 liter. Volume CIT kira – kira dua kali lebih besar pada bayi baru lahir dibanding orang dewasa

2. Cairan intravaskuler ( CIV )
Cairan yang terkandung dalam pembuluh darah. Rata – rata volume darah pada orang dewasa kira – kira  5 – 6 liter
Fungsi darah mencakup :
ü  Pengiriman nutrient ke jaringan
ü  Transport produk sisa ke ginjal dan paru – paru
ü  Pengiriman antibody dan sel darah putih ke tempat infeksi
ü  Transport hormone
ü  Sirkulasi panas tubuh

3. Cairan transeluler
Merupakan cairan yang terkandung dalam rongga khusus dari tubuh
Contoh :
ü  cairan serebrospinal
ü  cairan pleura
ü  cairan sinovial
ü  cairan intraokular

PERGERAKAN CAIRAN TUBUH

Mekanisme pergerakan cairan tubuh melalui tiga proses yaitu :
1.      Difusi : adalah proses di mana partikel yang terdapat dalam  cairan bergerak dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah sampai terjadi keseimbangan.
2.      Osmosis : adalah bergeraknya  pelarut bersih seperti air melalui membrane semipermiabel dari larutan yang berkonsentrasi lebih rendah ke konsentras yang lebih tinggi
3.      Transport aktif : adalah bahan bergerak dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi karena adanya daya aktif dari tubuh.
4.      Filtrasi : adalah gerakan air dan zat terlarut dari area dengan tekanan hidrostatik tinggi ke area dengan tekanan hidrostatik rendah.


PENGATURAN KESEIMBANGAN CAIRAN
1.      Asupan cairan, terutama diatur melalui mekanisme rasa haus. Pusat pengendali rasa haus berada di hipotalamus di otak.
2.      Haluaran cairan, cairan terutama dikeluarkan melalui ginjal dan saluran gastrointestinal
3.      Hormone, hormone utama yang mempengaruhi keseimbangan cairan dan elektrolit adalah ADH dan aldosteron

PENGATURAN ELEKTROLIT

KATION
  • Kation utama yaitu  natrium, kalium, kalsium dan magnesium terdapat dalam cairan intraseluler dan ekstraseluler
  • Kerja ion – ion ini mempengaruhi transmisi neurokimia dan transmisi neuromuskuler yang mempengaruhi fungsi otot, irama dan kontraktilitas jantung, alam perasaan dan perilaku serta fungsi saluran pencernaan.

ANION
  • Anion utama adalah klorida, bikarbonat dan fosfat
  • Anion juga ditemukan di ruang intraseluler dan ekstraseluler
  • Anion mempengaruhi keseimbangan dan fungsi cairan, elektrolit dan asam basa

NATRIUM
  • Merupakan kation paling banyak yang terdapat pada cairan ekstraseluler
  • Natrium serum normal 137 – 147 mEq/L
  • Natrium penting dalam mempertahankan kepekaan dan konduksi saraf dan jaringan otot, serta membantu dalam pengaturan keseimbangan asam basa

KALIUM
  • Merupakan kation utama cairan intraseluler
  • Kalium serum normal 3,5 – 5,0 mEq/L
  • Memegang peranan penting dalam metabolisme sel

KALSIUM
  • Salah satu ion tubuh yang paling banyak, terutama dikombinasi dengan fosfor untuk membentuk garam mineral dari tulang dan gigi.
  • Berguna untuk integritas kulit dan struktur sel, konduksi  jantung, pembekuan darah serta pembentukan tulang dan gigi
  • Kadar kalsium serum normal 8,5 – 10,5 mg/dl

MAGNESIUM
  • Merupakan kation terbanyak kedua pada cairan intraseluler
  • Sangat penting untuk aktivitas enzim
  • Transmisi aktivitas  neuromuskuler
  • Transmisi dalam system syaraf pusat
  • Kadar magnesium serum normal adalah 1,5 – 2,5 mEq/L

CHLORIDA
  • Terdapat pada cairan intraseluler dan ekstraseluler
  • Normalnya sekitar 95 – 105 Eq/L

BIKARBONAT
  • HCO3 adalah buffer kimia utama dalam tubuh
  • Terdapat pada cairan intraseluler  dan ekstraseluler

FOSFAT
  • Merupakan anion buffer dalam cairan intraseluler dan ekstraseluler
  • Berfungsi untuk meningkatkan kegiatan neuromuskuler, metabolisme karbohidrat, pengaturan asam basa



MASALAH KESEIMBANGAN CAIRAN

HIPOVOLEMI
  • Adalah suatu kondisi akibat kekurangan  volume cairan ekstraseluler dan dapat terjadi karena kehilangan  melalui kulit, ginjal, gastrointestinal, perdarahan
  • Gejala : pusing, lemah, letih, anoreksia, mual, muntah, rasa haus, konstipasi, oliguri, penurunan tekanan darah,  peningkatan HR, peningkatan suhu,  turgor kulit menurun, lidah kering dan kasar, mukosa mulut kering

HIPERVOLEMIA
  • Adalah penambahan / kelebihan volume cairan ekstraseluler
  • Gejala : sesak napas, peningkatan dan penurunan tekanan darah, nadi kuat, ascites, edema, ronchi, kulit lembab

KETIDAKSEIMBANGAN ASAM BASA

ASIDOSIS RESPIRATORIK
  • Disebabkan kegagalan system pernapasan membuang CO2 dari cairan tubuh
  • Kerusakan pernapasan, peningkatan PCO2, penurunan pH
  • Penyebab penyakit obstruksi, penurunan aktivitas pusat pernapasan ( trauma kepala, perdarahan, narkotik, anestesi

ALKALOSIS RESPIRATORIK
  • Disebabkan kehilangan CO2 dari paru – paru
  • Penurunan PCO2 arteri, pH >  7,45
  • Penyebab diantaranya pneumonia,  demam, meningitis

ASIDOSIS METABOLIK
  • Terjadi akibat peningkatan konsentrasi ion hydrogen di dalam cairan ekstraseluler
  • pH menurun, HCO3 menurun
  • Gejala pernapasan kusmaul ( pernapasan cepat dan dalam), disorientas, koma

ALKALOSIS  METABOLIK
  • Disebabkan kehilangan ion hydrogen atau penambahan basa
  • Bikarbonat meningkat, pH meningkat
  • Penyebab : mencerna sebagian besar basa
  • Gejala : apatis, lemah, gangguan mental, kram, pusing

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEIMBANGAN CAIRAN, ELEKTROLIT DAN ASAM BASA

·         Usia
·         Ukuran tubuh
·         Temperature lingkungan
·         Gaya hidup
·         Sakit

ASUHAN KEPERAWATAN

Pengkajian
1. Riwayat Keperawatan
  • Pemasukan dan pengeluaran
  • Tanda umum masalah elektrolit
  • Tanda kekurangan dan kelebihan cairan
  • Proses penyakit
  • Pengobatan tertentu
  • Status perkembangan
  • Faktor psikologis


2. Pengukuran Klinik
    a. Berat Badan
  • Kehilangan / pertambahan berat badan menunjukkan masalah keseimbangan  cairan
  • 2 % : ringan,  5 % : sedang,  10%  : berat
   
b. Keadaan umum
  • Pengukuran TTV
  • Tingkat kesadaran
  
c. Pengukuran  masukan cairan
  • Cairan oral : oral dan NGT
  • Cairan parenteral
  • Makanan yang cenderung mengandung air
  • Irigasi NGT

d. Pengukuran keluaran cairan
  • Urin
  • Feses
  • Muntah
  • Tube drainase
  • IWL

3. Pemeriksaan fisik
  • Integument : turgor kulit, edema, sensasi rasa
  • Kardiovaskuler : tekanan darah, Hb, bunyi jantung
  • Mata : cekung
  • Neurology : tingkat kesadaran, gangguan motorik dan sensorik
  • Gastrointestinal : keadaan mukosa mulut, bising usus

4. Pemeriksaan penunjang
  • Pemeriksaan elektrolit
  • Pemeriksaan darah
  • Pemeriksan urin
  • Analisa Gas Darah

Diagnosa Keperawatan dan Intervensi

1. Aktual / resti kekurangan volume cairan dan elektrolit
Definisi : kondisi di mana pasien mengalami / beresiko kekurangan cairan pada ekstraseluler  dan vaskuler

Kemungkinan berhubungan dengan :
·         Kehilangan cairan berlebihan
·         Menurunnya intake oral
·         Penggunaan diuretic
·         Perdarahan


Kemungkinan data :
·         Hipotensi
·         Takikardi
·         Pucat
·         Kelemahan
·         Konsentrasi urin pekat





Kondisi klinik  diantaranya :
·         Koma
·         Mual muntah
·         Diare
·         Perdarahan
·         Intake cairan tidak adekuat

Intervensi :
  • Ukur dan catat intake dan output, turgor, TTV, status mental, berat badan. Lab
  • Berikan makanan dan cairan
  • Berikan support verbal dalam pemberian cairan
  • Jaga oral hygiene
  • Berikan pendidikan kesehatan tentang intake dan output cairan, tanda dan gejala dehidrasi serta terapi
  • Berikan pengobatan sesuai program terapi

2. Volume cairan berlebih

Definisi : kondisi dimana terjadi peningkatan retensi dan edema

Kemungkinan berhubungan dengan :
·         Retensi garam dan air
·         Efek pengobatan

Kemungkinan  data yang ditemukan :
·         Edema
·         Anasarka
·         Oliguri
·         Hipertensi
·         Edema paru

Kondisi klinik :
·         Gagal ginjal
·         Sirosis hepatic
·         Imobilisasi yang lama

Intervensi :
·         Ukur dan monitor intake output, BB, tekanan darah, suara paru
·         Pada klien bed rest, rubah posisi setiap 2 jam, latihan pasif dan aktif
·         Hindari penekanan dan berikan lotion pada kulit yang mengalami edema
·         Berikan pengetahuan tentang intake dan output cairan, edema, BB, pengobatan
·         Monitor foto rontgen paru
·         Kolaborasi dalam pemberian cairan, obat dan efek pengobatan









Tidak ada komentar:

Posting Komentar