Untuk mempertahankan kesehatan dibutuhkan keseimbangan
cairan, elektrolit dan asam basa di dalam tubuh. Keseimbangan ini dipertahankan oleh asupan, distribusi dan
haluaran air dan elektrolit melalui pengaturan dalam tubuh.
DISTRIBUSI CAIRAN TUBUH
Cairan tubuh didistribusikan antara dua kompartemen cairan
utama yaitu :
1. Cairan
intraseluler
2. Cairan ekstraseluler
CAIRAN INTRASELULER ( CIS )
- Adalah cairan yang terkandung dalam sel
- Pada orang dewasa kira – kira 2/3 dari cairan tubuh
- Pada bayi ½ dari cairan tubuh
CAIRAN EKSTRASELULER ( CES )
- Adalah cairan di luar sel
- Ukuran relative menurun dengan peningkatan usia
- Terdiri dari :
1. Cairan interstitial ( CIT )
Merupakan
cairan di sekitar sel. Pada orang dewasa sama dengan kira – kira 8 liter.
Volume CIT kira – kira dua kali lebih besar pada bayi baru lahir dibanding
orang dewasa
2. Cairan intravaskuler ( CIV )
Cairan yang
terkandung dalam pembuluh darah. Rata – rata volume darah pada orang dewasa
kira – kira 5 – 6 liter
Fungsi darah
mencakup :
ü
Pengiriman nutrient ke jaringan
ü
Transport produk sisa ke ginjal dan paru – paru
ü
Pengiriman antibody dan sel darah putih ke
tempat infeksi
ü
Transport hormone
ü
Sirkulasi panas tubuh
3. Cairan
transeluler
Merupakan
cairan yang terkandung dalam rongga khusus dari tubuh
Contoh
:
ü
cairan serebrospinal
ü
cairan pleura
ü
cairan sinovial
ü
cairan intraokular
PERGERAKAN
CAIRAN TUBUH
Mekanisme
pergerakan cairan tubuh melalui tiga proses yaitu :
1.
Difusi : adalah proses di mana partikel yang terdapat
dalam cairan bergerak dari konsentrasi
tinggi ke konsentrasi rendah sampai terjadi keseimbangan.
2.
Osmosis : adalah bergeraknya pelarut bersih seperti air melalui membrane
semipermiabel dari larutan yang berkonsentrasi lebih rendah ke konsentras yang
lebih tinggi
3.
Transport aktif : adalah bahan bergerak dari
konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi karena adanya daya aktif dari tubuh.
4.
Filtrasi : adalah gerakan air dan zat terlarut dari
area dengan tekanan hidrostatik tinggi ke area dengan tekanan hidrostatik
rendah.
PENGATURAN KESEIMBANGAN CAIRAN
1.
Asupan cairan, terutama diatur melalui mekanisme rasa
haus. Pusat pengendali rasa haus berada di hipotalamus di otak.
2.
Haluaran cairan, cairan terutama dikeluarkan melalui
ginjal dan saluran gastrointestinal
3.
Hormone, hormone utama yang mempengaruhi keseimbangan
cairan dan elektrolit adalah ADH dan aldosteron
PENGATURAN ELEKTROLIT
KATION
- Kation utama yaitu natrium, kalium, kalsium dan magnesium terdapat dalam cairan intraseluler dan ekstraseluler
- Kerja ion – ion ini mempengaruhi transmisi neurokimia dan transmisi neuromuskuler yang mempengaruhi fungsi otot, irama dan kontraktilitas jantung, alam perasaan dan perilaku serta fungsi saluran pencernaan.
ANION
- Anion utama adalah klorida, bikarbonat dan fosfat
- Anion juga ditemukan di ruang intraseluler dan ekstraseluler
- Anion mempengaruhi keseimbangan dan fungsi cairan, elektrolit dan asam basa
NATRIUM
- Merupakan kation paling banyak yang terdapat pada cairan ekstraseluler
- Natrium serum normal 137 – 147 mEq/L
- Natrium penting dalam mempertahankan kepekaan dan konduksi saraf dan jaringan otot, serta membantu dalam pengaturan keseimbangan asam basa
KALIUM
- Merupakan kation utama cairan intraseluler
- Kalium serum normal 3,5 – 5,0 mEq/L
- Memegang peranan penting dalam metabolisme sel
KALSIUM
- Salah satu ion tubuh yang paling banyak, terutama dikombinasi dengan fosfor untuk membentuk garam mineral dari tulang dan gigi.
- Berguna untuk integritas kulit dan struktur sel, konduksi jantung, pembekuan darah serta pembentukan tulang dan gigi
- Kadar kalsium serum normal 8,5 – 10,5 mg/dl
MAGNESIUM
- Merupakan kation terbanyak kedua pada cairan intraseluler
- Sangat penting untuk aktivitas enzim
- Transmisi aktivitas neuromuskuler
- Transmisi dalam system syaraf pusat
- Kadar magnesium serum normal adalah 1,5 – 2,5 mEq/L
CHLORIDA
- Terdapat pada cairan intraseluler dan ekstraseluler
- Normalnya sekitar 95 – 105 Eq/L
BIKARBONAT
- HCO3 adalah buffer kimia utama dalam tubuh
- Terdapat pada cairan intraseluler dan ekstraseluler
FOSFAT
- Merupakan anion buffer dalam cairan intraseluler dan ekstraseluler
- Berfungsi untuk meningkatkan kegiatan neuromuskuler, metabolisme karbohidrat, pengaturan asam basa
MASALAH KESEIMBANGAN CAIRAN
HIPOVOLEMI
- Adalah suatu kondisi akibat kekurangan volume cairan ekstraseluler dan dapat terjadi karena kehilangan melalui kulit, ginjal, gastrointestinal, perdarahan
- Gejala : pusing, lemah, letih, anoreksia, mual, muntah, rasa haus, konstipasi, oliguri, penurunan tekanan darah, peningkatan HR, peningkatan suhu, turgor kulit menurun, lidah kering dan kasar, mukosa mulut kering
HIPERVOLEMIA
- Adalah penambahan / kelebihan volume cairan ekstraseluler
- Gejala : sesak napas, peningkatan dan penurunan tekanan darah, nadi kuat, ascites, edema, ronchi, kulit lembab
KETIDAKSEIMBANGAN ASAM BASA
ASIDOSIS RESPIRATORIK
- Disebabkan kegagalan system pernapasan membuang CO2 dari cairan tubuh
- Kerusakan pernapasan, peningkatan PCO2, penurunan pH
- Penyebab penyakit obstruksi, penurunan aktivitas pusat pernapasan ( trauma kepala, perdarahan, narkotik, anestesi
ALKALOSIS RESPIRATORIK
- Disebabkan kehilangan CO2 dari paru – paru
- Penurunan PCO2 arteri, pH > 7,45
- Penyebab diantaranya pneumonia, demam, meningitis
ASIDOSIS METABOLIK
- Terjadi akibat peningkatan konsentrasi ion hydrogen di dalam cairan ekstraseluler
- pH menurun, HCO3 menurun
- Gejala pernapasan kusmaul ( pernapasan cepat dan dalam), disorientas, koma
ALKALOSIS METABOLIK
- Disebabkan kehilangan ion hydrogen atau penambahan basa
- Bikarbonat meningkat, pH meningkat
- Penyebab : mencerna sebagian besar basa
- Gejala : apatis, lemah, gangguan mental, kram, pusing
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KESEIMBANGAN CAIRAN, ELEKTROLIT DAN ASAM BASA
·
Usia
·
Ukuran tubuh
·
Temperature lingkungan
·
Gaya
hidup
·
Sakit
ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian
1. Riwayat Keperawatan
- Pemasukan dan pengeluaran
- Tanda umum masalah elektrolit
- Tanda kekurangan dan kelebihan cairan
- Proses penyakit
- Pengobatan tertentu
- Status perkembangan
- Faktor psikologis
2. Pengukuran Klinik
a. Berat Badan
- Kehilangan / pertambahan berat badan menunjukkan masalah keseimbangan cairan
- 2 % : ringan, 5 % : sedang, 10% : berat
b. Keadaan umum
- Pengukuran TTV
- Tingkat kesadaran
c. Pengukuran masukan cairan
- Cairan oral : oral dan NGT
- Cairan parenteral
- Makanan yang cenderung mengandung air
- Irigasi NGT
d. Pengukuran keluaran cairan
- Urin
- Feses
- Muntah
- Tube drainase
- IWL
3. Pemeriksaan fisik
- Integument : turgor kulit, edema, sensasi rasa
- Kardiovaskuler : tekanan darah, Hb, bunyi jantung
- Mata : cekung
- Neurology : tingkat kesadaran, gangguan motorik dan sensorik
- Gastrointestinal : keadaan mukosa mulut, bising usus
4. Pemeriksaan penunjang
- Pemeriksaan elektrolit
- Pemeriksaan darah
- Pemeriksan urin
- Analisa Gas Darah
Diagnosa Keperawatan dan
Intervensi
1. Aktual / resti kekurangan
volume cairan dan elektrolit
Definisi : kondisi di mana pasien mengalami / beresiko kekurangan
cairan pada ekstraseluler dan vaskuler
Kemungkinan berhubungan dengan :
·
Kehilangan cairan berlebihan
·
Menurunnya intake oral
·
Penggunaan diuretic
·
Perdarahan
Kemungkinan
data :
·
Hipotensi
·
Takikardi
·
Pucat
·
Kelemahan
·
Konsentrasi urin pekat
Kondisi
klinik diantaranya :
·
Koma
·
Mual muntah
·
Diare
·
Perdarahan
·
Intake cairan tidak adekuat
Intervensi :
- Ukur dan catat intake dan output, turgor, TTV, status mental, berat badan. Lab
- Berikan makanan dan cairan
- Berikan support verbal dalam pemberian cairan
- Jaga oral hygiene
- Berikan pendidikan kesehatan tentang intake dan output cairan, tanda dan gejala dehidrasi serta terapi
- Berikan pengobatan sesuai program terapi
2. Volume cairan berlebih
Definisi :
kondisi dimana terjadi peningkatan retensi dan edema
Kemungkinan
berhubungan dengan :
·
Retensi garam dan air
·
Efek pengobatan
Kemungkinan data yang ditemukan :
·
Edema
·
Anasarka
·
Oliguri
·
Hipertensi
·
Edema paru
Kondisi klinik
:
·
Gagal ginjal
·
Sirosis hepatic
·
Imobilisasi yang lama
Intervensi :
·
Ukur dan monitor intake output, BB, tekanan
darah, suara paru
·
Pada klien bed rest, rubah posisi setiap 2 jam,
latihan pasif dan aktif
·
Hindari penekanan dan berikan lotion pada kulit
yang mengalami edema
·
Berikan pengetahuan tentang intake dan output
cairan, edema, BB, pengobatan
·
Monitor foto rontgen paru
·
Kolaborasi dalam pemberian cairan, obat dan efek
pengobatan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar