BAB I
PENDAHULUAN
Visi pembangunan bidang kesehatan yaitu Indonesia
Sehat 2010, diharapkan akan menjadikan masyarakat Indonesia untuk dapat hidup
dalam lingkungan sehat dan ber perilaku hidup sehat. Indonesia sehat 2010
dimaksudkan juga untuk mendorong agar masyarakat dapat menjangkau pelayanan
kesehatan yang bermutu, adil dan merata guna mencapai derajat kesehatan yang
optimal.
Manusia yang sehat tidak hanya sehat jasmani, tetapi
juga sehat rohani. Sehingga tubuh sehat dan ideal dari segi kesehatan meliputi
aspek fisik, mental dan sosial dan tidak hanya bebas dari penyakit (Definisi
Sehat WHO Tahun 1950). Semua aspek tersebut akan mempengaruhi penampilan atau
performance setiap individu, dalam melakukan aktivitas sehari hari seperti
bekerja, berkarya, berkreasi dan melakukan hal-hal yang produktif serta
bermanfaat.
Kesehatan, pendidikan dan pendapatan setiap individu
merupakan tiga faktor utama yang sangat mempengaruhi kualitas sumber daya
manusia. Oleh karena itu setiap individu berhak dan harus selalu menjaga
kesehatan, yang merupakan modal utama agar dapat hidup produktif, bahagia dan
sejahtera.
Di dalam era globalisasi sekarang dimana terjadi
perubahan gaya hidup dan pola makan, Indonesia menghadapi masalah gizi ganda.
Di satu pihak masalah kurang gizi yaitu: gizi buruk, anemia, Gangguan Akibat
Kurang Yodium (GAKY) dan Kurang Vitamin A (KVA) masih merupakan kendala yang
harus ditanggulangi, namun masalah gizi lebih cenderung meningkat terutama di
kota-kota besar.
Itu karena standart kecukupan gizi jarang diperhatikan
oleh masyarakat. Kecukupan gizi adalah rata-rata asupan gizi harian yang cukup
untuk memenuhi kebutuhan gizi bagi hampir semua (97,5%) orang sehat dalam
kelompok umur, jenis kelamin dan fisiologis tertentu. Nilai asupan harian zat
gizi yang diperkirakan dapat memenuhi kebutuhan gizi mencakup 50% orang sehat
dalam kelompok umur, jenis kelamin dan fisologis tertentu disebut dengan
kebutuhan gizi.
Standart kecukupan gizi di Indonesia masih menggunakan
makro,yaitu kecukupan kalori (energi) dan kecukupan protein. Di Indonesia belum
diterapkan standart kecukupan gizi secara mikro, seperti kecukupan vitamin dan
mineral.
BAB II
PEMBAHASAN
Standart kecukupan gizi.
Standart kecukupan gizi secara ukuran dapat dibagi
kedalam dua bagian yaitu:
- Ukuran makro, yaitu kecukupan kalori (energi) dan kecukupan protein.
- Ukuran mikro, yaitu kecukupan vitamin dan mineral.
2.1.1 Kecukupan kalori (energi)
Energi dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk
melakukan pekerjaan, tubuh memperoleh energi dari makanan yang dimakan, dan
energi dalam makanan ini terdapat sebagai energi kimia yang dapat diubah
menjadi energi bentuk lain. Bentuk energi yang berkaitan dengan proses-proses
biologi adalah energi kimia, energi mekanis, senergi panas dan energi listrik..
Energi dalam tubuh digunakan untuk:
- Melakukan pekerjaan eksternal;
- Melakukan pekerjaan internal dan untuk mereka yang masih tumbuh;
- Keperluan pertumbuhan, yaitu untuk senyawa-senyawa baru.,
Macam-macam makanan tidak sama banyaknya dalam
menghasilkan energi,padahal manusia harus mendapatkan sejumlah makanan tertentu
setiap harinya yang menghasilkan energi,terutama untuk mempertahankan proses
kerja tubunya dan menjalankan kegiatan-kegiatan fisik.Untuk mengukur atau
menentukan banyaknya energi yang dihasilkan makanan dapat dilakukan dengan dua
cara, yaitu:
- Langsung
Pengukuran atau penentuan banyaknya energi yang
dihasilkan oleh makanan dengan menggunakan alat yang disebut bomb
calorimeter.Dengan menggunakan alat tersebut akan dapat ditentukan atau diukur
sejumlah kalori(untuk energi) yang dihasilkan zat makanan.Satu kalori adalah
merupakan banyaknya panas yang digunakan untuk menaikan suhu 1 liter air
sebanyak 1oC
- Secara tidak langsung
Pengukuran atau penentuan banyaknya energi yang
dihasilkan oleh makanan atau bahan makanan melalui ustu penguraian kimiawi
(analisa),denga pertama- tama di tentukan terlebih dahulu karbonhidratya, lemak
, dan protein.
Penentuan kebutuhan kecukupan Energi
Cara-cara menentukan kebutuhan energi (kalori)
- Teori RBW (teori berat badan relatif)
RBW = BB (Kg)/ TB(cm)-100X100 %
BB = Berat badan
TB = Tinggi badan
Dimana dengan ketentuan:
1.Kurus jika RBW < 90 %
2. Normal jika RBW = 90-100 %
3. Gemuk jika RBW >110 % atau -<120 %
4. Obesitas ringan RBW 120-130 %
5. Oesitas sedang RBW > 130-140 %
6. Obesitas berat RBW > 140 %
Kebutuhan kalori (energi) perhari
1.Orang kurus BB x 40-60 kalori
2.Orang normal BB x 30 kalori
3.Orang gemuk BB x 20 kalori
4.Orang Obesitas BB x (10 x15) kalori
Kalori di atas harus ditambah dengan kalori untuk kegiatan
pregnansi dan laktasi.
Kalori untuk orang hamil ditambah 100 kalori (tri
semester I),ditambah 200 kalori (tri semester II), ditambah 300 kalori (tri
semester III).
Bagi yang menyusui / laktasi ditambah 400 kalori per
hari.kelemahanya bila menggunakan teori RBW adalah jenis kelamin dan umur tidak
di akomodasikan .
Energi BMR (basal metabolisme rate)
Energi BMR adalah energi minimal untuk menjalankan
proses kerja atau proses faal dalam tubuh dalam kondisi Resting Bed (berbaring
istirahat di atas tempat tidur).
Determinasi Efektif Energi
Determinasi efektif adalah cara penelusuran yang
efektif untuk menentukan kebutuhan energi per hari yang dibutuhkan
seseorang.Determinasi efektif energi yang diambil oleh:
1. Pengawasan berat badan dan pengaturan-pengaturan
energi yang sesuai
2 Penyesuaian energi digunakan jika beratnya memenuhi
3. Mneghitung energi seperti berikut:
a.) mengunakan formula Haris-Beneditc (BBE) untuk dua
puluh empat jam didasarkan usia jenis kelamin dan ukuran pada individu dengan
berat badan ideal sekitar1 kalori/kgjam x 24 jam.
b). Tambahan aktivitas seperti presentasi BBE sebagai
berikut:
Tidak melakukan aktifitas ……………………… 20 %
Tenag…………………………………………….. 30 %
Aktifitas…………………………………………… 50-75 %
c). Penambahan dari 10 % dari hasil total untuk efek
pada makanan , hasilya adalah totoal energi yang di perlukan dengan criteria:
Tidak aktif = kalori 10-12 kalori/ bb
Aktif = kalori 13-15 kalori/bb
Sangat aktif = kalori 16-20 kalori/bb
4. Metode yang lain untuk menunjukkan tingkat
kegemukan perlu mengurangi 500-750 kalori dari energi total kebutuhan
sehari-hari, untuk orang yang sangat gemuk dikurangi 1000 kal/hari.
5. Energi yang dibutuhkan anak-anak antara 36-45 kal
/1b
Remaja laki-laki = 20-36 kal/1b
Remaja wanita = 15-20 kal /1b
Menurut Sawer Wein., menyatakan dengan rumus
BMR = 660 + (13,7) + (1,5 x 1) – (6,8 x a)….untuk
laki-laki
BMR = 653 + (9,6 x w) + (1,7 x 1) -(4,7 x a)…untuk
wanita
Dengan: BMR =Produk panas dalam 24 jam (kalori)
W = berat badan (kg)
L = tinggi badan (cm)
A = usia (th)
2.1.2 Kecukupan protein
Tubuh manusia memerlukan berbagai zat gizi yang satu
sama yang lain saling mempengaruhi. Bayaknya protein dalam tubuh didasarkan
oleh dua hal pokok berikut:
- Untuk memenuhi kebutuhan basal (minimal ) di mana apabila jumlah kebutuhan ini tidak dipengaruhi maka kesehatan tubuh akan terganggu dan pertumbuhan normal tidak akan tercapai.
- Sejumlah tambahan untuk mengimbangi adanya kerusakan infeksi , stress dan sebagainya.
Tubuh kita tidak dapat menghindari
kehilangan-kehilangan protein terutama yang terjadi melalu air seni,
kotoran(feses) dan kulit. Dari penelitian -penelitian diperoleh suatu formula
yang di kenal dengan cara factorial (factorial method) untuk memperoleh
angka kebutuhan protein sebagai berikut:
R =(U b + F b S + G) x 1,1
Keterangan
R = kebutuhan nitrogen per kg berat badan sehari
Ub= Kehilangan nitrogen basl melalui
air seni per kg berat badan sehari
Fb = Kehilangan nitrogen basal melalui
kotoran per kg sehari
S = Kehilangan nitrogen melalui kulit per kg berat badan
sehari
G = Kebutuhan nitrogen untuk pertumbuhan per kg sehari
1,1 = tambahan 10 % untuk safety margin
Kehilangan nitrogen basal melalui air seni
Pengeluaran nitrogen melalui air seni ,keadaan ini
melalui atau berhubungan dengan basal metabolisme. Dari penelitian tersebut
ditentukan dengan radio 2 mg nitrogen per basal kalori dapat diterima dan angka
kehilangan nitrogen air seni sebesar 46 mg nitrogen per kg berat bdan terhadap
orang dewasa laki-laki. Basal metabolisme rate per kg berat badan pada wanita
lebih rendah dari laki-laki.kehi-langan nitrogen lewat air seni terdapat lebih
rendah pada wanita dibandingkan laki-laki. Pada bayi umur 6 bulan pengeluaran
nitrogen lewat air seni ditemukan 36 mg per kg berat badan.
Kehilangan nitrogen basal melalui feses
Para ahli FAO menganjurkan angka 20 mg per kg berat
badan untuk kehilangan nitrogen melalui feses.Dari penelitian -penelitian yang
dilakukan angka kehilangan nitrogen lewat feses berkisar antara 9-23 mg per kg
berat badan dengan rata-rata 12 mg per kg berat badan untuk orang laki-laki 9
mg nitrogen per kg berat badan.Untuk anak-anak rata-rata 31 mg nitrogen per kg
berat badan. Pada bayi umur 6 bulan kebawah kehilangan nitrogen melalui 8 feses
20 mg per kg berat badan.
Kehilangan nitrogen melalui kulit
Kehilangan nitrogen lewat kulit dal;am praktik dapat
diabaikan namun kemudian dilaporkan bahwa kehilangan tersebut sebesar 5 mg per
kg berat badan pada orang dewasa laki-laki.pada wanita mencapai 3,6 mg per kg
berat badan
Faktor lingkungan dan iklim berpengaruh terhadap
banyak sedikitnya nitrogen yang hilang lewat kulit terutama melalui air
keringat.
Kecukupan
vitamin
Vitamin merupakan suatu molekul organic yang sangat
diperlukan oleh tubuh untuk proses metabolisme dan pertumbuhan yang normal.
Vitamin-vitamin tidak dapat dibuat oleh tubuh manusia dalam jumlah yang sangat
cukup, oleh karena itu, harus diperoleh dari bahan pangan yang dikonsumsi.
Sebagai perkecualian adalah vitamin D. Dalam bahan pangan hanya terdapat
vitamin dalam jumlah yang relatif sangat kecil dan terdapat dalam bentuk yang
berbeda-beda, diantaranya ada yang berbetuk provitamin atau calon vitamin
(Precussor) yang dapat diubah dalam tubuh menjadi vitamin yang aktif.
Kecukupan
mineral
Zat gizi dapat digolongkan, yaitu golongan
Makromolekul (teh, protein dan lemak) serta mikromolekul vitamin dan mineral.
Meskipun merupakan komponen yang paling vital untuk kehidupan, pada bahan
pangan hewani dapat berupa daging (sapi, kerbau, kambing, ayam, unggas, kelinci
dan lain-lain), sayur-sayuran dan buah-buahan merupakan sumber vitamin dan
mineral. Komponen-komponen anorganik tubuh manusia terutama adalah Natrium,
Kalium, Kalsium, Magnesium, Besi, Fosfor, Klorida dan Sulfur. Sebagian dari
unsur-unsur tersebut adalah mineral-mineral tulang dan ion-ion dapat sebagai cairan
tubuh. Mineral-mineral tersebut adalah bagian-bagian mustahak dari makanan.
Unsur-unsur lain yang terdapat dalam jumlah sangat kecil disebut unsur-unsur
runut (trace elements) yang juga adalah komponen-komponen makanan yang
mustahak. Ini termasuk tembaga, moblibzenum, kobalt, mangan, zink, kromium,
setenium, iodium dan fluor.
Penyerapan gizi dari berbagai jenis makanan telah
diteliti dan dilaporkan oleh Martinez dan Torres (1971) yang menadakan
penelitian dengan menggunakan sampel 524 orang dengan hasil sebagai berikut:
Tabel 1. Penyerapan gizi dari berbagai jenis makanan.
Besi dari
komoditi
|
%
Penyerapan
|
Beras
Kedelai
Jagung
Ikan
Hati
|
1 %
6 %
3 %
11 %
13 %
|
Yodium (i) merupakan mineral yang diperlukan tubuh
dalam jumlah yang relatif sangat kecil, tetapi mempunyai peranan yang sangat
penting untuk pembentukan hormon tiroksin. Hormon tiroksin ini sangat berperan
dalam metabolisme sehingga dalam keadaan konsumsi yodium yang rendah, kelenjar
gondok akan berupaya membuat konpensasi dengan membesrakan kelenjarnya.
Frevalensi pembeseran kelenjar gondok di indonesia temasuk sangat tingi.
Karenanya defesiensi yudium atau gondok andemik merupakan salah satu masalah
gizi utama.
Kebutuhan yodium per hari sekitar 1-2 g per kg berat
badan. Perkiraan kecukupan yang dianjurkan sekitar 40-120 g per hari untuk anak
samapi umur 10 tahun, dan 150 g per hari untuk orang dewasa. Untuk wanita dan
menyusui dianjurkan tambahan masaing-masing 25 g dan 50 g per hari.
Zat gizi dapat digolongkan, yaitu golongan
Makromolekul (teh, protein dan lemak) serta mikromolekul vitamin dan mineral.
Meskipun merupakan komponen yang paling vital untuk kehidupan, pada bahan
pangan hewani dapat berupa daging (sapi, kerbau, kambing, ayam, unggas, kelinci
dan lain-lain), sayur-sayuran dan buah-buahan merupakan sumber vitamin dan
mineral. Komponen-komponen anorganik tubuh manusia terutama adalah Natrium,
Kalium, Kalsium, Magnesium, Besi, Fosfor, Klorida dan Sulfur. Sebagian dari
unsur-unsur tersebut adalah mineral-mineral tulang dan ion-ion dapat sebagai
cairan tubuh. Mineral-mineral tersebut adalah bagian-bagian mustahak dari
makanan. Unsur-unsur lain yang terdapat dalam jumlah sangat kecil disebut
unsur-unsur runut (trace elements) yang juga adalah komponen-komponen makanan
yang mustahak. Ini termasuk tembaga, moblibzenum, kobalt, mangan, zink,
kromium, setenium, iodium dan fluor.
Penyerapan gizi dari berbagai jenis makanan telah
diteliti dan dilaporkan oleh Martinez dan Torres (1971) yang menadakan
penelitian dengan menggunakan sampel 524 orang dengan hasil sebagai berikut:
Tabel 1. Penyerapan gizi dari berbagai jenis makanan.
Besi dari
komoditi
|
%
Penyerapan
|
Beras
Kedelai
Jagung
Ikan
Hati
|
1 %
6 %
3 %
11 %
13 %
|
Yodium (i) merupakan mineral yang diperlukan tubuh
dalam jumlah yang relatif sangat kecil, tetapi mempunyai peranan yang sangat
penting untuk pembentukan hormon tiroksin. Hormon tiroksin ini sangat berperan
dalam metabolisme sehingga dalam keadaan konsumsi yodium yang rendah, kelenjar
gondok akan berupaya membuat konpensasi dengan membesrakan kelenjarnya.
Frevalensi pembeseran kelenjar gondok di indonesia temasuk sangat tingi.
Karenanya defesiensi yudium atau gondok andemik merupakan salah satu masalah
gizi utama.
Kebutuhan
yodium per hari sekitar 1-2 g per kg berat badan. Perkiraan kecukupan yang
dianjurkan sekitar 40-120 g per hari untuk anak samapi umur 10 tahun, dan 150 g
per hari untuk orang dewasa. Untuk wanita dan menyusui dianjurkan tambahan
masaing-masing 25 g dan 50 g per hari.
Standart
kecukupan gizi pada masing-masing kelompok usia pertumbuhan dan pada keadaan
fisiologis tertentu.
Bagi makhluk hidup tidak terkecuali, makanan yang
bergizi sangat penting bagi kesehatannya. Makanan dapat menyebabkan kita sehat,
makanan juga dapat menyeababkan kita sakit, tetapi dengan makanan pula kita
dapat menyembuhkan penyakit. Dalam konteks islam sebagai agama samawi yang
membawa misi rahmatan lilalamin sangat memperhatikan makanan pemeluknya. Ajaran
manusia harus makan dapat kita jumpai pada surat al-anbiya ayat 8, Al A’raaf:
19, Al Baqarah: 35, Yasin: 33, 57, dan lain sebagainya. Sedangkan anjuran makan
makanan yang halan dan thoyyibah, kita jumpai dalam beberapa ayat diantaranya
adalah Al Baqarah: 168, Al Maidah;88, dan An Nahl:144. Makna thoyyiban tidak
saja menyangkut bahwa makanan tersebut adalah baik dari segi cara
memperolehnya, tetapi punya makna dapat mendukung pertumbuhan, perkembangan,
dan kesehatan yang memakannya. Rasulullah Muhammad SAW sendiri telah memberikan
ciri khas musl;im tentang makan, yang arti bebasnya diantaranya adalah:
- Kami ini adalah suatu kaum yang tidak makan kecuali lapar dan berhenti makan sebelum kenyang.
- Orang kafir itu makan untuk 7 perutnya sedangkan orang mukmin makan untuk satu perutnya.
- Dan jangan kau gapai makanan kecuali yang ada di hadapanmu.
Islam sendiri telah memberikan konsep ketahan pangan
(makanan) baik secara kualitas maupun kuantitas dalam komunitas mikro. Setiap
muslim dalam komunitas mikro mendapatkan amanah untuk senantiasa menjaga
ketahanan pangan (makanan) anjuran dalam memperbanyak kuah dalam memasak sayur
yang kemudian daiantar ketetangganya, celaka bagi seseorang yang dapat tidur
lelap, sedanbgkan tetangganya tidak dapat tidur karena kelaparan, merupakan
beberapa contoh bahwa islam sangat peduli bagi ketahanan pangan (makanan) pada
komunitas mikro.
Pemerintah indonesia sendiri juga telah banyak
melakukan usaha untuk menuingkatkan keamanan pangan dan status gizi masyarakat.
Banyak kegiatan UPGK (Usaha Perbaikan Gizi Keluarga) telah banyak dilakukan
oleh pemerintah. Namun demikian masih cukup banyak kelompok yang rentan gizi
yang lebih cenderung kepada kekurangan gizi (defisiensi gizi, under
nutrions)daripada kelebihan gizi (over nutrion). Kelompok tersebut adalah:
- Bayi
- Anak balita
- Anak sekolah
- Remaja
- Ibu hamil
- Ibu menyusui, dan
- Lanjut usia
Dari ketujuh kelompok rentan gizi tersebut yang dapat
perhatian khusus pemerintah adalah Ibu hamil atau menyusui dan BALITA. Hal ini
dimaksudkian agar terlahir generasi yang potensial yang pertumbuhannya,
perkembangan, dan kesehatannya tidak terganggu oleh asupan gizi yang kurang.
2.2.1 Standart kebutuhan gizi untuk masa balita
Di indonesia kelompok anak BALITA menunjukkan
prevalansi paling tinggi untuk menderita KKP dan devensiasi vitamin A serta
anemia devensiasi gizi Fe.kelompok umur ini sulit di jangkau oleh berbagai
upaya kegiatan perbaikan gizi dan kesehatan lainya,karena tidak dapat sendiri
ke tempat pelayanan gizi dan kesehatan.perbaikan gizi kelompok BALITA,program
PMT (Pemberian Makanan Tambahan) dan UPGK (Usaha Perbaikan Gizi Keluarga).Di
taman BALITA diadakan upaya rehabilitasiderita KKP dan melatih para ibu dan
mereka yang bertanggung jawabatas pengurusan BALITA di dalam keluarga,bagaimana
mengurus dan memasak serta menyediakan makanan bergizi untuk anak BALITA.proyek
PMT berupa pemberian makanan bergizi suplemen pada makanan anak BALITA yang
biasa dikomsumsi untuk terapi dan rehabilitasi anak-anak yang kondisi gizinya
tidak memuaskan.kegiatan-kegiatan diatas terutama ditujukkan pada masyarakat
yang kurang mampu.sedangkan progam UPGK merupakan upaya pendidikan terpadu
untuk menigkatkan produksi bahan makanan bergizi di lahan pekarangan sekitar
rumah,dipergunakan untuk komsumsi menigkatkan kondisi kesehatan keluarga.
Untuk
menjamin pertumbuhan,perkembangan,dan kesehatan BALITA,maka perlu asupan gizi
yang cukup.Menurut anjuran makanan satu hari yang dikeluarkan Departemen
Kesehatan RI untuk anak usia1-3 tahun membutuhkan 1,5 mangkok nasi (@ 200g)
atau padananya,0,5 ikan (50g) atau padananya,2 tempe (@ 25 g) atau padanannya,
semangkok sayur (1000g),seiris buah pepaya (100 g) atau padanannya,dan segelas
susu (200 ml) Bagi anak usia 4-6 tahun membutuhkan 2 mangkok nasi (@200g) atau
padanannya,1 ikan (50 kg) atau padananya 3 tempe (@25g) atau padanannya ,i,5
mangkok sayur (100 g) ,2 iris buah pepaya(@100g) atau padanannya, dan segelas
susu (200 ml).Asupan gizi tersebut akan menjamin tercukupinya kebutuhan kalori
untuk BALITA antara 1360-1830 kalori/anak /hari dan kebutuhan protein untuk
BALITA antara 16-20 g/anak /hari.
Standart
kebutuhan gizi untuk masa remaja.
Masa remaja merupakan periode dari pertumbuhan dan
proses kematangan manusia, pada masa ini terjadi perubahan yang sangat unik dan
berkelanjutan. Perubahan fisik karena pertumbuhan yang terjadi akan
mempengaruhi status kesehatan dan gizinya. Ketidakseimbangan antara asupan
kebutuhan atau kecukupan akan menimbulkan masalah gizi, baik itu berupa masalah
gizi lebih maupun gizi kurang.
Status gizi dapat ditentukan melalui pemeriksaan
laboratorium maupun secara antropometri. Kekurangan kadar hemoglobin atau anemi
ditentukan dengan pemeriksaan darah. Antropometri merupakan cara penentuan
status gizi yang paling mudah dan murah. Indeks Massa Tubuh (IMT)
direkomendasikan sebagai indikator yang baik untuk menentukan status gizi
remaja.
Masalah gizi pada remaja akan berdampak negatif pada
tingkat kesehatan masyarakat, misalnya penurunan konsentrasi belajar, risiko
melahirkan bayi dengan BBLR, penurunan kesegaran jasmani. Banyak penelitian
telah dilakukan menunjukkan kelompok remaja menderita/mengalami banyak masalah
gizi. Masalah gizi tersebut antara lain Anemi dan IMT kurang dari batas normal
atau kurus. Prevalensi anemi berkisar antara 40%-88%, sedangkan prevalensi
remaja dengan IMT kurus berkisar antara 30%-40%. Banyak faktor yang menyebabkan
masalah ini. Dengan mengetahui faktor-faktor penyebab yang mempengaruhi masalah
gizi tersebut membantu upaya penanggulangannya dan lebih terpengaruh dan
terfokus.
Metodologi : Analisis didasarkan pada data dari studi
dengan rancangan potong lintang yang berasal dari studi morbiditas dan
disabilitas SKRT 2001 dan data SUSENAS 2002. Sampel dalam analisis ini adalah
remaja umur 10-19 tahun yang mempunyai data lengkap yang diperlukan. Anemi
ditentukan dengan metode hemoque, dan digunakan batasan anemi menurut umur dari
WHO. Gizi kurang atau kurus ditentukan dengan batasan BMI menurut umur dari WHO
dengan batas kurus < 5 percentile.
Faktor yang menjadi variabel independen dalam analisis
ini masing-masing terdiri dari 15 variabel yaitu : pendidikan, umur, jenis
kelamin, wilayah tempat tinggal, aktifitas fisik, kebiasaan merokok, kebiasaan
minum minuman keras, kebiasaan sarapan pagi, konsumsi obat modern, konsumsi
obat tradisional, kecukupan konsumsi energi, sakit diderita satu tahun lalu,
keluhan sakit satu bulan lalu dan anemi maupun IMT.
Untuk analisis lanjut, variabel kandidat dipilih
berdasarkan analisis bivariat dengan nilai p < 0,05. Analisis regresi
logistik ganda dilakukan untuk mendapatkan secara bersih hubungan variabel
dependen dan independen, sehingga diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi
anemi maupun gizi kurang/kurus pada remaja.
Hasil : Prevalensi anemi pada remaja sebesar 25,5 %
dengan rincian laki-laki 21 % dan 30 % pada perempuan. Prevelensi lebih besar
di perdesaan (27 %) dibanding di perkotaan 22,6 %. Prevalensi gizi kurang
dengan IMT < 5 persentil, sebesar 17,4 % dengan rincian 20, 7 % pada
laki-laki dan 14,1 % pada perempuan. Prevalensi kurus lebih tinggi di perdasaan
(18,7 % ) dibandingkan di perkotaan (15,4 %). Gambaran gaya hidup yang diwakili
oleh 7 variabel, menunjukkan 88,71% responden menggunakan waktunya beraktifitas
dengan aktif.
Kebiasaan merokok ditemukan pada sekitar 10% dari
responden, sedangkan konsumsi minuman keras 1,2%. Umumnya responden telah
terbiasa melakukan sarapan pagi (94%). Kecukupan energi yang berasal dari beras
menunjukkan hanya sebanyak 38,3% remaja mengkonsumsi > 70% dari kecukupan
yang dianjurkan. Status kesehatan dalam analisis ini diwakili dua variabel
yaitu sakit yang diderita 1 tahun lalu dengan jumlah 7 % dan dan keluhan sakit
1 bulan lalu dengan jumlah 40 %.
Hasil analisis pada variabel dependen anemi
menunjukkan dari 4 variabel sosial ekonomi dan demografi, didapat 3 variabel
yang dapat menjadi kandidat untuk analisis multivariabel (p < 0,25) yaitu
pendidikan, jenis kelamin dan wilayah. Umur secara teori termasuk variabel yang
berpengaruh, sehingga walaupun dalam analisis bivariat tidak memenuhi kriteria
sebagai variabel kandidat, namun dalam analisis lebih lanjut dimasukkan sebagai
variabel kandidat.
Dari keempat variabel, faktor resiko menjadi anemi
hampir sama, kecuali jenis kelamin pria yang resiko menjadi anemi hanya 0,6
kali dibanding perempuan. Dari ketujuh variabel gaya hidup, 3 variabel
diantaranya memenuhi syarat menjadi variabel kandidat dalam analisis regresi
logistik ganda anemi yaitu merokok, kebiasaan sarapan pagi dan kecukupan
konsumsi energi.
Responden yang merokok mempunyai risiko 1,35 kali
lebih tinggi menjadi anemi dibanding yang tidak merokok. Dari 3 variabel status
kesehatan, kesemuanya memenuhi syarat menjadi variabel kandidat. Sakit yang
diderita satu tahun menimbulkan resiko anemi sebesar 1,4 kali pada responden
yang sakit, keluhan sakit 1 bulan lalu memberi risiko 1,2 kali dan responden
yang kurus mempunyai resiko menjadi anemi sebesar 1,4 kali.
Untuk analisis bivariat dengan variabel dependen IMT,
variabel sosial ekonomi dan demografi diwakili oleh 4 variabel yaitu
pendidikan, jenis kelamin, umur yang dikategorikan dan wilayah.
Dari 4 variabel ini umur remaja menengah (14 – 16
tahun) mempunyai resiko paling tinggi yaitu 4 kali menjadi kurus, selain itu
juga tingkat pendidikan. Responden dengan tingkat pendidikan tidak sekolah
mempunyai resiko 3 kali lebih besar untuk menjadi kurus dibanding responden
dengan berpendidikan. Jumlah responden yang tidak berpendidikan sangat kecil
(1,3%), karena itu dalam analisis multivariate dikelompokan dengan responden
yang tingkat pendidikannya tidak sesuai umur. Sedangkan pada variabel dependen
IMT dari 7 variabel gaya hidup didapat 2 variabel yang dapat menjadi kandidat yaitu,
kebiasaan merokok dan kebiasaan minum minuman keras.
Pada orang yang merokok mempunyai risiko menjadi kurus
2 kali lebih besar dibanding yang tidak merokok. Pada variabel dependen IMT,
didapat 2 variabel kandidat yaitu sakit satu bulan lalu dengan risiko kurus 1,3
kali dan pada penderita anemi risiko menjadi kurus 1,4 kali.
Dari 10 variabel kandidat pada regresi logistik ganda,
dihasilkan model dengan 8 faktor determinan anemi yaitu pendidikan, jenis
kelamin, wilayah, kebiasaan sarapan pagi, kecukupan energi, sakit yang diderita
satu tahun, keluhan sakit satu bulan lalu dan kurus/IMT.
Setelah dilakukan interaksi dan konfounding ternyata
didapatkan variabel yang masih sama. Model yang dipilih mempunyai signifikansi
likelihood model sebesar 0,0000 yang berarti sangat erat hubungannya. Dari
nilai persen klasifikasi benar, didapat nilai 74,5% yang berarti
variabel-variabel tersebut dapat menduga risiko anemi sebesar 74,5% persis
ketepatannya. Dari 8 variabel kandidat yang berhubungan secara bermakna dengan IMT,
dilakukan analisis regresi logistik ganda lebih lanjut terpilih 5 variabel
yaitu kebiasaan minum minuman keras, sakit 1 bulan lalu dan anemi serta jenis
kelamin yang berinteraksi dengan umur dan keluhan sakit 1 bulan lalu. Model
awal terpilih mempunyai signifikansi likelihood model sebesar 0,0000 yang
berarti sangat erat hubungannya. Nilai persen klasifikasi benar 82,57%.
Kesimpulan : Hasil analisis Regresi Logistik Ganda
dengan variabel dependen anemi didapat model awal dengan 8 faktor determinan
anemi yaitu pendidikan, jenis kelamin, wilayah, kebiasaan sarapan pagi,
kecukupan energi, sakit yang diderita satu tahun, keluhan sakit satu bulan lalu
dan kurus/IMT. Sedangkan pada analisis Regresi Logistik Ganda dengan variabel
dependen IMT didapat , model dengan 5 variabel yaitu kebiasaan minum minuman
keras, sakit 1 bulan lalu dan anemi serta jenis kelamin yang berinteraksi
dengan umur dan keluhan sakit 1 bulan lalu.
Standart
kebutuhan gizi masa dewasa.
Jumlah kebutuhan energi seseorang pada dasarnya
berbeda tergantung pada umur, jenis kelamin, berat badan, dan aktifitas
seseorang. Sebagai contoh, seseorang laki-laki dewasa (20 – 59 tahun) dengan
barat badan 62 kg, tinggi 165 cm dan aktifitas sedang membutuhkan energi kurang
lebih 3000 kilo kalori, sedangkan bila wanita dewasa berat 54 kg tinggi 156 cm
dengan aktifitas sedang membutuhkan 2250 kilo kalori. Apabila orang yang sama
dengan aktifitas lebih berat, maka kebutuhan bagi laki-laki sebesar 3600 kilo
kalori dan wanita 2600 kilo kalori.
waktu
|
Ukuran Rumah Tangga Untuk
|
|||
2500 kilokalori
|
2000 kilokalori
|
1700 kilokalori
|
||
Pagi
|
Nasi
|
2 sendok nasi
|
2 sendok nasi
|
1 sendok nasi
|
Daging bumbu semur
|
1 potong
|
1 potong
|
½ potong
|
|
Tumis kacang panjang + tauge
|
½ mangkok
|
½ mangkok
|
½ mangkok
|
|
Teh manis
|
1 gelas
|
1 gelas
|
1 gelas
|
|
10.00
|
Bubur kacang hijau
|
1 gelas
|
1 gelas
|
1 gelas
|
Siang
|
Nasi
|
3 sendok nasi
|
2 sendok nasi
|
1½ sendok nasi
|
Ikan goreng
|
1 potong
|
1 potong
|
1 potong
|
|
Tempe bacem
|
2 potong
|
1 potong
|
1 potong
|
|
Lalap
|
½ mangkok
|
½ mangkok
|
½ mangkok
|
|
Sayur asem
|
1 mangkok
|
1 mangkok
|
1 mangkok
|
|
Sambal tomat
|
1 sendok makan
|
1 sendok makan
|
1 sendok makan
|
|
Nenas
|
1 potong
|
1 potong
|
1 potong
|
|
16.00
|
Buah
|
-
|
-
|
1 potong
|
Malam
|
Nasi
|
3 sendok makan
|
2 sendok makan
|
1½ sendok makan
|
Pepes ayam
|
1 potong
|
1 potong
|
1 potong
|
|
Tahu balado
|
1 potong
|
1 potong
|
1 potong
|
|
Sayur bening bayam + jagung muda
|
1 mangkok
|
1 mangkok
|
1 angkok
|
|
Pepaya
|
1 potong
|
1 potong
|
1 potong
|
Standart kebutuhan gizi untuk ibu hamil.
Proses kehamilan akan menigkatkan metabolisme energi
hal ini disebabkan dalam kehamilanterjadi proses pertumbuhan bayi,dan proses
penyesuaian fisiologik dan metebolisme selama kehamilan.Dalam masa
kehamilan.,berat badan seorang ibu dapat bertambah sekitar 11-13 kg yang
disebabkan oleh pembesaran janin (rata-rata 3,4 kg), jaringan plasenta (1,5
kg), uterus (0,4 kg), payudara (1,5 kg), volume darah (1,5 kg), air ketuban
(2,9 kg), dan lain-lain. Peningkatan berat badan tersebut membutuhkan makanan
yang bergizi, baik karbohodrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan air.
Menurut informasi Vanderbit Maternal Nutrition Study
bahwa kebutuhan gizi penting bagi ibu hamil adalah sebagai berikut:
Tabel kebutuhan gizi ibu hamil
Bahan gizi
|
Kebutuhan
|
||
Trisemester I
|
Trisemester II
|
Trisemester III
|
|
Kalori (karbohidrat, dan lemak)
|
2140 kalori
|
2200 kalori
|
2020 kalori
|
protein
|
75 g
|
75 g
|
70 g
|
kalsium
|
1,1 g
|
1,1 g
|
1,0 g
|
besi
|
13 g
|
14 g
|
13 g
|
Anemia defisiensi besi
Tidak terpenuhi bahan gizi penting tersebut dapat
menyebabkan gangguan kesehatan pada ibu hamil. Anemia defisiensi besi merupakan
salah satu gangguan gizi yang paling sering terjadi selama kehamilan. Anemia
ini dapat dicegah dengan suplementasi besi. Jenis anemia lain dapat disebabkan
dengan defisiensi asam folat dan vitamin B12.
Toksemia
Penyakit ini banyak diderita oleh ibu hamil dari
golongtfan ekonomi rendah. Penyakit ini dicirikan dengan tekanan darah tinggi,
protein mulia, dan kenaikan berat badan yang berlebihan karena retensi cairan.
Pada penyakit ini semua organ tubuh terlibat termasuk hati, ginjal, otak, dan
jantung. Ada pasien yang terken penyakit ginjal parah dan ada juga yang
menderita penyakit otak. Jika penyakit-penyakit ini tidak ditanggulangi, dapat
mengakibatkan koma, kejang,dan bahkan kematian. Penyakit ini dapat dicegah
dengan menkonsumsi protein yang cukup.
Kehamilan beresiko tinggi
Pertumbuhan kerdil dalam kandungan dan bayi yang
terlalu kecil sudah lama sebagai penyakit akibat kemiskinan. Selain bayi
prematur yang lahir dalam usia kandungan lebih muda, dikenal juga bayi yang
cukup umur tetapi tidak dapat cukup gizi dari plasenta. Bayi-bayi yang terlalui
kecil ini (dibawah 2 kg bobot lahir) merupakan akibat nzat gizi yang kurang.
Diabetes mellitus
Jika konsumsi gula berlebihan, maka ibu hamil dapat
menderita diabetes mellitus (penyakit kencing manis). Sebagian besar ibu hamil
yang menderita diabetes akan sembuh dari penyakitnya, tetapi ada beberapa yang
penyakitnya menjadi permanen.
Untuk menjamin keseshatan ibu hamil dan pertumbuhan
atau perkembangan janin makan perlu asupan gizi yang cukup. Menurut anjuran
makanan satu hari yang dikeluarkan oleh departemen kesehatan RI untuk ibu yang
hamil membutuhkan 4 mangkok nasi (@ 200 g) atau padanannya, 2 ikan (50 g) atau
padanannya, 4 tempe (@25 g) atau padanannya 3 mangkok sayur (100 g), dua iris
buah pepaya (100 g) atau padanannya, dan segelas susu (@200 ml).
Standart
kebutuhan gizi ibu menyusui
Menyusui anak sangat di anjurkan baik dari segi
kesehatan maupu Agama. Islam sanagat menganjurkan agar ibu-ibu muslimah
menyempurnakan susuanya selama dua tahun ,jika ingin menghentikan susuanya maka
hendakalah ia bermusyawarah dengan suaminya untuk menentukan ibu susuanya untuk
menentukan ibu susuan pengganti lainya.seseorang ibu yang menyusui memerlukan
2700-3000 kalori setiap harinya.cadangan lemak setiap hari akan mensuplai
200-300 kalori perhari.ibu yanh hamil harus banyak menkomsumsi sumber protein
(daging ,keju, telur, dan susu) agar Asi berkualitas.Asi yang berkualitas dapat
menyediakan asam amino bagi bayi.Asi merupakan makanan utama yang ideal untuk
memenuhi kebutuhan fisik dan psikologik bayi,merupakan satu-satunya jenis
pangan atau cairan yang perlu diminum oleh anak manusia dalam waktu empat
samapai dengan enam bulan pertama kehidupanya.Asi memiliki unsur-unsur seperti
kalsium dan zat besi sehingga bayi yang di beri Asi hampir tidak mengalami
Anemia .bayi yang di beri asi dapat bermanfaat terhadap pertumbuhan jaringan
otaknya,dan tahan terhadap flu,brokitis ,pneumonia,diare karena Asi mengandung
macropages yaitu zat penagkal peyakit seperti imunoglubilin,protein yang kaya
vitamin B12 (asam folat),Asi juga mengandung antibodi ,butir-butir darah putih
yang melindungi bayi.
Asam amino
|
Kebutuhan yang di anjurkan (mg/gprotein)
|
Kandungan dalam ASI
(mg/g protein)
|
Histidin
|
14
|
26
|
Isoliusin
|
35
|
46
|
Leusin
|
80
|
93
|
Metionin dan sistin
|
29
|
42
|
lisin
|
52
|
66
|
Finilananin dan tirosin
|
63
|
72
|
Ttreonin
|
44
|
43
|
Valin
|
47
|
55
|
Jumlah
|
364
|
443
|
Jika asupan ibu hamil kurang, maka ibu hamil dapat
terserang peyakit kekurangan kalori protein (KKP) baik yang berupa marasmus dan
khawisiokhor
Untuk menjamin kesehatan ibu menyusui dan pertumbuhan/
perkembangan bayi maka perlu asupan gizi yang cukup.menurut anjuran makanan
satu hari yang Dikeluarkan oleh departemen Kesehatan RI untuk ibu yang menyusui
membutuhkan 5 mangkok nasi (@ 200 g) atau padanannya , 2 ikan (50g) atau
padananya tempe (@ 25 g) atau padanannya,3 mangkok sayur (100 g), dua irs buah
pepaya (100 g) atau padanannya,dan segelas susu (200 ml.)
Gizi bagi orang yang berpuasa
Dalam sebuah hadits yang siriwayatkan oleh Thabrani
dari Abu Hurairah ,Rasulluloh SAW bersabdah:Shuumuu taskhikhuu
(Berpuasalah,niscaya kamu sehat) Dri hadits ini kita bisa menagkap adanya satu
kiat untuk sehat yaitu dengan berpuasa.puasa rhomadon yang disayariatkan
melalui surat Al- Baqarah ayat 183 mempuyai hikmah yang luar biasa, baik hikmah
dari dimensi ritual, mental spiritual,sosial, dan kesehatan serta hikmah dari
dimensi-dimensi yang lainya. Hikmah puasa dari dimensi kesehatan merupakan
hikmah yang selalu kita bisa rasakan jika kita mampu berpuasa sesuai yang di
contohkan oleh Rasullulloh SAW. Berpuasa sesuai dengan tuntunan rasulluloh
merupakan modal besar bagi di perolehanya hikmah puasa dari dimensi kesehatan.
Anjuran meyegarakan berpuasa dengan makanan yang manis-manis, mengakhirkan
waktu sahur, dan tidak lapar kecuali telah lapar dan akan berhenti makan
sebelum kenyang merupakan anjuran dalam berpuasa yang sangat erat dengan hikmah
puasa dari dimensi kesehatan.
Hikmah puasa dari dimensi kesehatan terkait erat
dengan bahan gizi yang dikomsumsi dan kinerja metabolisme dalam tubuh seseorang
menyegerakan dengan makanan yang manais-manis akan segera dapat menyediakan
sumber glukosa drah yang akan di bongkar menjadi energi,sehingga tubuh kita
akan segara buigar dan bertenaga kembali Hal ini akan mencegah timbulnya
glukogenesis yaitu penyediaan glukosa darah untuk energi dari bahan selain
karbonhidrat misalnya dari asam lemak atau protein.
Hikmah kesehatan dalam berpuasa tersebut di atas
merupakan hikmah kesehatan fisik.Hikmah kesehatan mental juga merupakan hikmah
kesehatan dalam berpuasa .Berpuasa di harapakan mampu menjadikan diri kita
mempuyai stabilitas mental yang pari purna dan mampu menghilangkan peyakit iri,
dengki, ria sombong,takabbur,dan lain sebagainya .Berpuasa identik dengan
mengendalikan diri, termasuk mengendalikan diri dari munculnya peyakit
hati.Dengan demikian dengan berpuasa kita berharap mendapatkan himah kesehatan,
baik kesehatan fisik dan mental.
Perencanaan pemenuhan
kecukupan gizi
Zat gizi sangat berperan dalam peningkatan sumberdaya
manusia. Sayangnya, kita masih mengalami gizi kurang dan gizi buruk karena
kurangnya asupan zat makanan bergizi. Selain itu, upaya pemerintah selalu ada,
tapi terkadang setelah sampai di target, sasarannya menjadi kurang pas karena
pemahaman masyarakat mengenai pemenuhan gizi masih minim. Ternyata, gizi yang
baik dan berkualitas tak harus mahal.
Persoalan gizi seolah menjadi tema yang tak pernah
kering dibahas karena menyangkut sumberdaya manusia. Sebenarnya masalah gizi
apa yang kerap terjadi di masyarakat kita saat ini? Masalah gizi makro dan gizi
mikro. Masalah makronya kurang kalori protein, sehingga marasmus dan
kwasiorkor. Kadang tidak terdeteksi dan itu memberi dampak berat. Sedangkan
masalah gizi mikro yang umum adalah anemia, kekurangan vitamin A, gondok,
defisiensi zink dan selenium. Masalah gizi terjadi di Indonesia dan itu sudah
ada tendensi termasuk di Sulsel. Yang paling banyak adalah defisiensi vitamin
A, gondok, defisiensi yodium dan anemia.
Perencanaan pemenuhan kebutuhan gizi (kecukupan kalori
dan protein )dapat dilakukan melaui 7 langkah utama,yaitu sebagai berikut:
- Menentukan kebutuhan energi
pada umumnya perhitungan energi orang dewasa
menggunakan teori BMR.Dengan demikian di hitung dulu basal metabolismenya
dengan cara-cara yang di uraikan dimuka atau memakai cara menghitung yang
praktis meskipun kasar,yaitu:
BMR = 1kalori /kg berat badan /jam
Setelah ditemukan,kemudian hitung energi yang
digunakan untuk melakukan pekerjaan yang eksternal (kesehatan fisik ),dan
keadaan fisiologis tertentu (misalnya dalam keadaan pregenansi dan laktasi)
.Makanan merupakan campuran dari ketiga zat sumber sumber energi dengan
proporsi yang berbeda -beda.mnaka pengaruh dari campuran tersebut juga berbeda
berkisar antara 6-30 % praktisnya bisa di ambil saja rata-rata 10 % .penentuan
kebutuhan energi (kalori) juga dapat menggunakan berbagai tabel kebutuhan enrgi
(kalori) berdasarkan umur dan jenis kelamin serta Aktivitas yang di lakukanya.
- Menentukan kebutuhan protein untuk menentukan kebutuhan protein dapat dilakukan melalui tabel.
- Memperhatikan zat gizi bahan pangan yang ingindi gunakan yaitu memperhatikan bahan yang akan dimakan .Hal ini untuk mengetahui kandungan kalori, karbonhidrat ,lemak ,protein ,dan air.Untuk kepentingan ini dapat menggunakan Daftar Komposisi Bahan Makanan (DKBM) yang dikeluarkan oleh departemen kesehatan RI .Dalam menggunakan daftar komposisi Bahan Makanan perlu di perhatikan bydd(berat yang dapat dimakan). Pemilihan menu harus disesuaikan dengan pola makan yang bersangkutan ,seperti kebiasaan memakan nasi dengan jumlah tertentu,adnya buah dan sayur pantangan, adanya buah dan sayur kesukaan,dan juga kebiasaan minum susu.
4. Upaya pemenuhan menu empat sehat 5 sempurna .
- Menggunakan ratio Karbonhidrat : lemak, protein dengan perbandingan :
Karbonhidarat: Lemak: Protein
50 20 30
6. Menggunakan prinsip halalan dan thoyiban
Makanan yang di halalkan untuk umat islam dapat di
kaji dalam AL-quran dan AL Hadits ,sedangkan konsepsi thoyiban tidak saja
menyangkut baik dalam hal cara memperolehnya,tetapi juga baik, bahwa makanan
tersebut harus mampu mendukung pertumbuhan, perkembangan ,dan
kesehatan.Thoyiban juga mempuyai makna makanan tersebut di sukai konsumen dan
diterima secvara antropologis yang berbasi budaya dan tradisi lokal. Makanan
yang thoyyiban juga punya makna, makanan tersebut idak mengandung toksikan
nabati, bahan anti gizi, cemaran mokro organisme, dan cemaran bahan kimia
beracun dan berbahaya.
Dalam bomb kalori meter oksidasi 1 gram karbohidrat
menghasilkan 4,1 kalori, 1 gram lemak 9,45 kalori dan 1 gram mprotein 5,56
kalori. Didalam tubuh keadaannya berlainan, baik karbohidrat, lemak maupun
protein tidak seluruhnya dapat terbakar, karena adanya kehilangan-kehilangan
dalam proses pencernaan dan ekskresi. Karena itu oleh Atwater dan Bryant
disarankan agar supaya dilakukan reduksi sebanyak 2 %untuk karbohidrat, 5 %
untuk lemak dan 29,2 % untuk protein. Sehingga setelah dihitung dengan
pembulatan-pembulatan diperoleh angka sebagai berikut:
1 gram karbohidrat 4 kalori
1 gram lemak 9 kalori
1 gram protein 4 kalori
7. Konversikan kebutuhan kalori dan protein pada
kelima bahan makanaan dan hitung kembali kesesuaiannya. Contoh:
Tabel rencana pemenuhan gizi
Jenis bahan pangan
|
kalori
|
K
|
L
|
P
|
300 gr beras giling
|
100
|
226,7
|
2,1
|
20,4
|
100 gr daging kambing
|
154
|
0
|
0,2
|
16,6
|
100 gr tahu
|
68
|
1,6
|
4,6
|
7,8
|
100 gr selada air
|
11,73
|
2,07
|
0,207
|
1,173
|
150 gr jeruk manis
|
48,6
|
12,096
|
0,216
|
0,54
|
500 gr susu kental
|
1680
|
275
|
5,0
|
41
|
total
|
3042,23
|
527,466
|
66,323
|
87,513
|
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
1. Bagi makhluk hidup tidak terkecuali, makanan yang
bergizi sangat penting bagi kesehatannya. Makanan dapat menyebabkan kita sehat,
makanan juga dapat menyeababkan kita sakit, tetapi dengan makanan pula kita
dapat menyembuhkan penyakit. Dalam konteks islam sebagai agama samawi yang
membawa misi rahmatan lilalamin sangat memperhatikan makanan pemeluknya. Ajaran
manusia harus makan dapat kita jumpai pada surat al-anbiya ayat 8, Al A’raaf:
19, Al Baqarah: 35, Yasin: 33, 57, dan lain sebagainya. Sedangkan anjuran makan
makanan yang halan dan thoyyibah, kita jumpai dalam beberapa ayat diantaranya
adalah Al Baqarah: 168, Al Maidah;88, dan An Nahl:144. Makna thoyyiban tidak
saja menyangkut bahwa makanan tersebut adalah baik dari segi cara
memperolehnya, tetapi punya makna dapat mendukung pertumbuhan, perkembangan,
dan kesehatan yang memakannya.
2. Standart kecukupan gizi secara ukuran dapat dibagi
kedalam dua bagian yaitu:
- Ukuran makro, yaitu kecukupan kalori (energi) dan kecukupan protein.
- Ukuran mikro, yaitu kecukupan vitamin dan mineral.
3. Kebutuhan kalori (energi) perhari
- Orang kurus BB x 40-60 kalori
- Orang normal BB x 30 kalori
- Orang gemuk BB x 20 kalori
- Orang Obesitas BB x (10 x15) kalori
4. Standart kecukupan gizi untuk BALITA
Untuk menjamin pertumbuhan,perkembangan,dan kesehatan
BALITA,maka perlu asupan gizi yang cukup.Menurut anjuran makanan satu hari yang
dikeluarkan Departemen Kesehatan RI untuk anak usia1-3 tahun membutuhkan 1,5
mangkok nasi (@ 200g) atau padananya,0,5 ikan (50g) atau padananya,2 tempe (@
25 g) atau padanannya, semangkok sayur (1000g),seiris buah pepaya (100 g) atau
padanannya,dan segelas susu (200 ml) Bagi anak usia 4-6 tahun membutuhkan 2
mangkok nasi (@200g) atau padanannya,1 ikan (50 kg) atau padananya 3 tempe
(@25g) atau padanannya ,i,5 mangkok sayur (100 g) ,2 iris buah pepaya(@100g)
atau padanannya, dan segelas susu (200 ml).Asupan gizi tersebut akan menjamin
tercukupinya kebutuhan kalori untuk BALITA antara 1360-1830 kalori/anak /hari
dan kebutuhan protein untuk BALITA antara 16-20 g/anak /hari.
5. Menurut informasi Vanderbit Maternal Nutrition
Study bahwa kebutuhan gizi penting bagi ibu hamil adalah sebagai berikut:
Tabel kebutuhan gizi ibu hamil
Bahan gizi
|
Kebutuhan
|
||
Trisemester I
|
Trisemester II
|
Trisemester III
|
|
Kalori (karbohidrat, dan lemak)
|
2140 kalori
|
2200 kalori
|
2020 kalori
|
protein
|
75 g
|
75 g
|
70 g
|
kalsium
|
1,1 g
|
1,1 g
|
1,0 g
|
besi
|
13 g
|
14 g
|
13 g
|
6. Standart kebutuhan gizi bagi ibu menyusui
Untuk menjamin kesehatan ibu menyusui dan pertumbuhan/
perkembangan bayi maka perlu asupan gizi yang cukup.menurut anjuran makanan
satu hari yang Dikeluarkan oleh departemen Kesehatan RI untuk ibu yang menyusui
membutuhkan 5 mangkok nasi (@ 200 g) atau padanannya , 2 ikan (50g) atau
padananya tempe (@ 25 g) atau padanannya,3 mangkok sayur (100 g), dua irs buah
pepaya (100 g) atau padanannya,dan segelas susu (200 ml.)
7. Sehat bagi orang yang berpuasa.
Hikmah puasa dari dimensi kesehatan merupakan hikmah
yang selalu kita bisa rasakan jika kita mampu berpuasa sesuai yang di contohkan
oleh Rasullulloh SAW. Berpuasa sesuai dengan tuntunan rasulluloh merupakan
modal besar bagi di perolehanya hikmah puasa dari dimensi kesehatan. Anjuran
meyegarakan berpuasa dengan makanan yang manis-manis, mengakhirkan waktu sahur,
dan tidak lapar kecuali telah lapar dan akan berhenti makan sebelum kenyang
merupakan anjuran dalam berpuasa yang sangat erat dengan hikmah puasa dari dimensi
kesehatan.
8. Perencanaan pemenuhan kebutuhan gizi (kecukupan
kalori dan protein )dapat dilakukan melaui 7 langkah utama,yaitu sebagai
berikut:
- Menentukan kebutuhan energi
- Menentukan kebutuhan protein
- memperhatikan zat gizi bahan pangan yang ingin di gunakan yaitu memperhatikan bahan yang akan dimakan .
- Upaya pemenuhan menu empat sehat 5 sempurna .
- Menggunakan ratio Karbonhidrat : lemak, protein dengan perbandingan :
Karbonhidarat: Lemak: Protein
50 20 30
- Menggunakan prinsip halalan dan thoyiban
- konversikan kebutuhan kalori dan protein pada kelima bahan makanaan dan hitung kembali kesesuaiannya.
Saran
ddig-presentation
Kami tahu bahwa didakam penulisan didalam makalah ini
masih banyak terjadi kesalahan-kesalahan, oleh karena itu kritik dan saran dari
pembaca yang mambangun sangat kami harapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Krisno, agus, DR. Dasar-dasar ilmu gizi. UMM PRESS.
Malang
Contents
Tidak ada komentar:
Posting Komentar